Research Results
CABAI, SELADA, MELON, GAMBAS, TERONG dan KETIMUN
Sleman - Jogyakarta, Januari s/d April 2013
GLB diberikan 3 hari sebelum tanam bersama 0.25 NPK dan dosis penuh pupuk kandang. Hasil panen terbaik terlihat pada selada dengan peningkatan 133%, cabai 21.6%, melon 11.2% dan ketimun 9% dibandingkan yang tidak menggunakan GLB. Hasil panen gambas dan terong antara kedua perlakuan adalah sama besar, namun berkurangnya dosis NPK menghemat biaya pemupukan sebesar Rp.1.025.000 per Ha.
Tanaman cabai yang menggunakan GLB lebih tahan terhadap serangan penyakit bulai (gambar sebelah kiri) sedangkan tanaman yang tidak menggunakan GLB sekitar 80% terserang bulai (gambar sebelah kanan).
Pada selada, pertumbuhan pesat terlihat pada ukuran tanaman yang lebih besar karena sebelum menggunakan GLB dalam 1kg terdapat 12-14 batang tetapi setelah menggunakan GLB dalam 1kg terdapat 7-8 batang dengan waktu panen 35 HST. Tanaman melon yang menggunakan GLB pada umur 43 HST sudah mulai berbuah dan di umur 75 HST tanaman sudah siap dipanen.
KEDELAI varietas Rajabasa
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), 2011 s/d 2012
Panen kedelai tertinggi dicapai dengan dosis 1 GLB + 1 NPK yaitu 2.86 ton per Ha, sekitar 110 kg lebih banyak dibanding tanaman yang hanya menggunakan NPK. Untuk 1 GLB + 0.5 NPK hasilnya 2.66 ton per Ha.
JAGUNG varietas Garuda
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), 2011 s/d 2012
.
Dosis 1 GLB dengan 0.5 NPK (250 kg) per Ha memberikan hasil panen yang sama besar dengan tanaman dengan 1 dosis normal NPK (500 kg) yaitu 15 ton per Ha, sehingga penghematan biaya pemupukan yang terjadi adalah Rp1.150.000 per Ha.
Padi Gilirang yang menggunakan 1 GLB + 0.5 Urea memberikan hasil yang paling tinggi yaitu hampir 7 ton per Ha. Hasil ini lebih tinggi dibandingkan dengan Padi yang menggunakan Urea saja. Produk hayati lain hasilnya antara 4 sampai dengan 5 ton per Ha. Dengan menggabungkan pupuk hayati GLB dengan 0.5 Urea, akan memberikan penghematan biaya tanam yang cukup besar.
PADI varietas Gilirang
Desa Karakal, Bogor, November 2010 s/d Maret 2011
.